Senin, 14 September 2015



DEVI RISTIAN FRAN SISKA
XI AP 1

        Pengertian Pasar Persaingan Monopolistis.
Pasar Persaingan Monopolistis (Monopolistic Compettion) adalah salah satu dari pasar persaingan tidak sempurna,
Pasar Persaingan Monopolistis adalah pasar yang dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Compettion) dan Pasar Monopoli ( Monopoly).
Dilihat dari struktur pasar persaingan monopolistis hampir sama dengan pasar persaingan sempurna. Pasar monopolistis didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan diferensi produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.
2.2  Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistis.

1.      Terdapat Banyak Penjual.
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna. Apabila di pasar sudah terdapat beberapa puluh perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud. Yang penting, tidak satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasar monopolistis mempunyai ukuran yang relatif besar seperti pasar persaingan sempurna, keadaan ini menyebabkan produksi suatu perusahaan relative sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
2.      Barangnya Bersifat Berbeda Corak.
Bersifat Berbeda Corak yang membedakan antara pasar persaingan monopolistis dan pasar persaingan sempurna. Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan produksi suatu perusahaan lainnya. Terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya. Sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan dalam persaingan monopolistis bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna tetapi merupakan barang pengganti yang dekat.
3.      Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga.
Perusahaan dalam persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga, namun pengarunya relative kecil kalau dibandingkan dengan peruahaan pasar oligopoly dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistis bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih, lebih menyukai barang dari suatu perusahaan tertentu.
4.      Kemasukan ke Dalam Industri Relatif Mudah.
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat seperti di dalam oligopoly dan monopoli. Beberapa faktor menebabkan hal ini:
1.      karena modal yang diperlukan relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
2.      Karena perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia dipasar dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan.
5.      Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif.
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relative tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak, menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli dengan memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan sayart penjualan yang menarik dan sebagainya.
2.3  Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis.
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisaitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:
Apabila perusahaan menaikan harga maka jumlah barang yang di jualnya menjadi sangat berkurang dan sebaliknya apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak elastis sempurna, kurva hasil penjualan marjinal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam persaingan monopolistis kurva MR adalah sama seperti terapat dalam monopoli, yaitu kurva tersebut terletak dibawah kurva permintaan.
ü  Keseimbangan Jangka Pendek.
Karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit dan sebagai akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis adalah sama dengan di dalam monopoli.
Dalam gambar ini ditunjukan (i) adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat dimana keadaan MC = MR tercapai. Makan keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. segi empat PABC menunjukan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis itu.
Dalam gambar (ii) yang di tunjukan adalah keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. pada tingkat produksi ini harga mencapai P. besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC. Walaupun mengalami kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil penjualannya melebihi jumlah baiay berubah (atau harga melebihi AVC).
ü  Keseimbangan Jangka Panjang.
Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada perusahaan-perusahaan baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga.
Dalam gambar ini kemasukan perusahaan baru dan perpindahan kurva DD dan MR ke kiri akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya mendapat keuntungan normal saja. Dengan demikian. Seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempruna, dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal didalam jangka panjang.
2.4  Corak Dalam Pasar Persaingan Monopolistis.
Terdapat beberapa corak yang ada terjadi dan ada pada pasar persaingan monopolistis. Berikut uraian hal-hal yang terkait dalam corak pasar persaingan monopolistis.
·         Efesiensi dan Diferensiasi Produksi.
Dalam pasar persaingan monopolistis walaupun terdapat banyak produk yang dihasilkan sama namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design, mode maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan.
Setiap perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis akan berusaha memproduksi produk yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan dengan hasil perusahaan lain. Terdapatnya berbagai variasi produk merupakan keistimewaan dari pasar persaingan monopolistis. Variasi produk menimbulkan keuntungan bagi produsen dan konsumen.
Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen keuntungannya karena mereka memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan karakteristik yang berbeda-beda.
·         Perkembangan Teknologi dan Inovasi.
Bentuk pasar monopolistis memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perbaikan teknologi dan inovasi, karena dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Ketika terlihat keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek maka akan memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Ketika banyak peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama maka keuntungan yang melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
·         Persaingan Bukan Harga.
Persaingan Bukan-Harga yaitu menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara menurunkan harga tetapi dengan cara promosi yang lain. Sangan penting peranannya dalam pasar persaingan monopolistis. Bentuk utama persaingan bukan-harga adalah pengiklanan, pembedaan penampilan barang dan “after sales service” atau jasa sesudah.

·         Distribusi pendapatan.
Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistis mengakibatkan distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen mampu menghasilkan keuntungan melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika banyak produsen yang dapat memperoleh keuntungan berarti tidak ada lagi yang produsen yang mendapatkan keuntungan lebih melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya sudah terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistis.
o   Pasar Monopolistis memiliki kelebihan sebagai berikut :
1.      Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2.      Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3.      Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.      Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
o   Pasar Monopolistis juga memiliki kekurangan sebagai berikut :
1.      Pasar monopolistis memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.      Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.      Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
2.6  Pandangan Yang Menyokong Pengiklanan.
1.      Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik di dalam menentukan jenis-jenis barang yang akan dibelinya. Dengan iklan perusahaan-perusahaan dapat menjelaskan kepada konsumen tentang barang baru yang diproduksikan atau barang lama yang telah ditingkatkan mutunya.
2.      Iklan akan menggalakan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang. Dalam mempromosikan barangnya melalui iklan perusahaan berusaha menonjolkan sifat-sifat istimewa dari barang yang di produksi, iklan memberi dorongan kepada perusahaan untuk mengembangkan hasil produksinya sehingga mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu.
3.      Iklan membantu membiayai perushaan komunikasi masa seperti radio, televise, surat kabar dan majalah. Dengan membuat iklan dalam perusahaan-perusahaan ini sebagian biaya mereka akan dibayar oleh kegiatan pengiklanan. Ini dapat mengurangi subsidi pemerintah untuk membiayai kegiatan penyiaran radio dan televisi, menurunkan harga surat kabar dan majalah, yaitu harganya lebih rendah dari yang akan ditetapkan apabila tidak terdapat iklan.
4.      Iklan menaikan kesempatan kerja. Telah ditunukan sebelum ini bahwa iklan akan menaikan jumlah produksi. Untuk menambah produksi, lebih banyak pekerja diperlukan dengan demikian pengiklanan juga menyebabkan penggunaan tenaga kerja bertambah banyak.

2.7  Pandangan Yang Mengkritik Pengiklanan.
1.      Promosi secara iklan adalah suatu penghambatan perusahaan akan menaikan biaya produksi per unit tanpa menimbulkan perubahan apapun terhadap suatu barang.
2.      Iklan tidak selalu memberi informasi yang benar. Tidak semua iklan dibuat dengan jujur dan menerangkan sifat-sifat sebenarnya dari barang yang diiklankan.
3.      Iklan bukanlahsuatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian. Terdapat cara lain yang akan dapat menambah jumlah pekerjaan dengan lebih efektif. Misalnya, usaha menambah pekerjaan akan lebih efektif hasilnya dengan menggunakan kebijakan fiscal dan moneter.
4.      Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industry. Apabila kampanye iklan sangat berhasil dan produksi mengalami pertambahan yang sangat besar, perusahaan lain akan mengalami kekurangan permintaan dan efisiensi kegiatannya menurun. Menghadapi kenyataan seperti itu perusahaan-perusahaan baru menjadi lebih enggan untuk masuk kedalam industry tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar