DEVI RISTIAN FRAN SISKA
XI AP 1
Pengertian Pasar Persaingan
Monopolistis.
Pasar Persaingan Monopolistis (Monopolistic
Compettion) adalah salah satu dari pasar persaingan tidak sempurna,
Pasar Persaingan Monopolistis adalah pasar yang
dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model Pasar
Persaingan Sempurna (Perfect Compettion) dan Pasar Monopoli ( Monopoly).
Dilihat dari struktur pasar
persaingan monopolistis hampir sama dengan pasar persaingan sempurna. Pasar
monopolistis didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang
menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated
product) dan bisa disebut juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang
menawarkan satu jenis barang dengan diferensi produk yang berbeda-beda baik
dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.
2.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Monopolistis.
1. Terdapat Banyak Penjual.
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan
monopolistis, namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti dalam pasar
persaingan sempurna. Apabila di pasar sudah terdapat beberapa puluh perusahaan,
maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud. Yang penting, tidak
satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya jauh melebihi dari
perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasar monopolistis mempunyai
ukuran yang relatif besar seperti pasar persaingan sempurna, keadaan ini
menyebabkan produksi suatu perusahaan relative sedikit kalau dibandingkan
dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak.
Bersifat Berbeda Corak yang membedakan antara pasar
persaingan monopolistis dan pasar persaingan sempurna. Produksi dalam pasar
persaingan monopolistis berbeda coraknya dan secara fisik mudah dibedakan
antara produksi suatu perusahaan dengan produksi suatu perusahaan lainnya.
Terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya. Sebagai akibat dari
perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan
dalam persaingan monopolistis bukanlah barang yang bersifat pengganti
sempurna tetapi merupakan barang pengganti yang dekat.
3. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan
Mempengaruhi Harga.
Perusahaan dalam persaingan monopolistis dapat
mempengaruhi harga, namun pengarunya relative kecil kalau dibandingkan dengan
peruahaan pasar oligopoly dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh
perusahaan monopolistis bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya, yaitu
yang bersifat berbeda corak. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat
memilih, lebih menyukai barang dari suatu perusahaan tertentu.
4. Kemasukan ke Dalam Industri Relatif
Mudah.
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan
monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi
tidaklah seberat seperti di dalam oligopoly dan monopoli. Beberapa faktor
menebabkan hal ini:
1. karena modal yang diperlukan relative
besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna.
2. Karena perusahaan itu
harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia
dipasar dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan.
5. Persaingan
Mempromosi Penjualan Sangat Aktif.
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relative tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak, menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli dengan memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan sayart penjualan yang menarik dan sebagainya.
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relative tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak, menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli dengan memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan sayart penjualan yang menarik dan sebagainya.
2.3 Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis.
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan
monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi
elastisaitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna. Maka pada hakikatnya
kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam persaingan
monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih
mendatar dan bukan turun dengan curam). Kurva permintaan yang bersifat seperti
ini berarti:
Apabila
perusahaan menaikan harga maka jumlah barang yang di jualnya menjadi sangat
berkurang dan sebaliknya apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang
yang dijualnya menjadi sangat bertambah.
Oleh karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak elastis
sempurna, kurva hasil penjualan marjinal (MR) tidak berimpit dengan kurva
permintaan. Dalam persaingan monopolistis kurva MR adalah sama seperti terapat
dalam monopoli, yaitu kurva tersebut terletak dibawah kurva permintaan.
ü Keseimbangan Jangka Pendek.
Karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi
sedikit dan sebagai akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan,
keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis
adalah sama dengan di dalam monopoli.
Dalam gambar ini ditunjukan (i) adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat dimana keadaan MC = MR tercapai. Makan keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. segi empat PABC menunjukan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis itu.
Dalam gambar (ii) yang di tunjukan adalah keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. pada tingkat produksi ini harga mencapai P. besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC. Walaupun mengalami kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil penjualannya melebihi jumlah baiay berubah (atau harga melebihi AVC).
Dalam gambar ini ditunjukan (i) adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat dimana keadaan MC = MR tercapai. Makan keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. segi empat PABC menunjukan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis itu.
Dalam gambar (ii) yang di tunjukan adalah keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. pada tingkat produksi ini harga mencapai P. besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC. Walaupun mengalami kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil penjualannya melebihi jumlah baiay berubah (atau harga melebihi AVC).
ü Keseimbangan Jangka Panjang.
Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada
perusahaan-perusahaan baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan
menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan pasar. Sebagai akibatnya setiap
perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai
tingkat harga.
Dalam gambar ini kemasukan perusahaan baru dan
perpindahan kurva DD dan MR ke kiri akan terus berlangsung sehingga perusahaan
hanya mendapat keuntungan normal saja. Dengan demikian. Seperti halnya dengan
perusahaan dalam pasar persaingan sempruna, dalam persaingan monopolistis
setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal didalam jangka panjang.
2.4 Corak Dalam
Pasar Persaingan Monopolistis.
Terdapat beberapa corak yang ada terjadi
dan ada pada pasar persaingan monopolistis. Berikut uraian hal-hal yang terkait
dalam corak pasar persaingan monopolistis.
·
Efesiensi dan Diferensiasi Produksi.
Dalam
pasar persaingan monopolistis walaupun terdapat banyak produk yang dihasilkan
sama namun produsen membedakan karakteristiknya, baik dalam hal mutu, design,
mode maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat konsumen memiliki banyak
pilihan untuk menentukan produk yang akan dipilih dan digunakan.
Setiap
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis akan berusaha memproduksi produk
yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas dibedakan dengan hasil
perusahaan lain. Terdapatnya berbagai variasi produk merupakan keistimewaan
dari pasar persaingan monopolistis. Variasi produk menimbulkan keuntungan bagi
produsen dan konsumen.
Keuntungan bagi produsen karena diferensiasi produk
mampu menciptakan suatu penghambat pada perusahaan lain untuk menarik para
pelanggannya. Bagi konsumen keuntungannya karena mereka memeiliki banyak
pilihan untuk membeli suatu produk dengan karakteristik yang berbeda-beda.
·
Perkembangan Teknologi dan Inovasi.
Bentuk pasar monopolistis memberikan
dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perbaikan teknologi dan inovasi,
karena dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal.
Ketika terlihat keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek maka akan
memicu perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Ketika
banyak peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama maka keuntungan yang
melebihi normal pun tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat
keuntungan yang diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat
lagi dinikmati.
·
Persaingan Bukan Harga.
Persaingan Bukan-Harga yaitu menarik
lebih banyak pelanggan bukan dengan cara menurunkan harga tetapi dengan cara
promosi yang lain. Sangan penting peranannya dalam pasar persaingan
monopolistis. Bentuk utama persaingan bukan-harga adalah pengiklanan, pembedaan
penampilan barang dan “after sales service” atau jasa sesudah.
·
Distribusi pendapatan.
Banyaknya produsen yang bersaing pada
pasar persaingan monopolistis mengakibatkan distribusi pendapatan akan
seimbang. Asumsinya, ketika suatu produsen mampu menghasilkan keuntungan
melebihi normal pada jangka waktu pendek, maka hal ini akan menarik beberapa
produsen lain untuk memproduksi produk yang sama. Ketika banyak produsen yang
dapat memperoleh keuntungan berarti tidak ada lagi yang produsen yang
mendapatkan keuntungan lebih melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya
sudah terbagi-bagi dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para
ekonom berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis menimbulkan corak
distribusi pendapatan yang lebih merata.
2.5
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistis.
o Pasar
Monopolistis memiliki kelebihan sebagai berikut :
1.
Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat
memilih produk yang terbaik baginya.
2.
Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan
inovasi dalam menghasilkan produknya.
3.
Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk
yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang
dipilihnya.
4.
Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan
sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
o Pasar
Monopolistis juga memiliki kekurangan sebagai berikut :
1.
Pasar monopolistis memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi
harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal
dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.
Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,
karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.
Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus
dibayar oleh konsumen.
2.6 Pandangan Yang Menyokong Pengiklanan.
1. Pengiklanan membantu konsumen untuk
membuat keputusan yang lebih baik di dalam menentukan jenis-jenis barang yang
akan dibelinya. Dengan iklan perusahaan-perusahaan dapat menjelaskan kepada
konsumen tentang barang baru yang diproduksikan atau barang lama yang telah
ditingkatkan mutunya.
2. Iklan akan menggalakan kegiatan
memperbaiki mutu suatu barang. Dalam mempromosikan barangnya melalui iklan
perusahaan berusaha menonjolkan sifat-sifat istimewa dari barang yang di
produksi, iklan memberi dorongan kepada perusahaan untuk mengembangkan hasil
produksinya sehingga mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu.
3. Iklan membantu membiayai perushaan
komunikasi masa seperti radio, televise, surat kabar dan majalah. Dengan
membuat iklan dalam perusahaan-perusahaan ini sebagian biaya mereka akan
dibayar oleh kegiatan pengiklanan. Ini dapat mengurangi subsidi pemerintah
untuk membiayai kegiatan penyiaran radio dan televisi, menurunkan harga surat
kabar dan majalah, yaitu harganya lebih rendah dari yang akan ditetapkan
apabila tidak terdapat iklan.
4. Iklan menaikan kesempatan kerja. Telah
ditunukan sebelum ini bahwa iklan akan menaikan jumlah produksi. Untuk menambah
produksi, lebih banyak pekerja diperlukan dengan demikian pengiklanan juga
menyebabkan penggunaan tenaga kerja bertambah banyak.
2.7 Pandangan
Yang Mengkritik Pengiklanan.
1. Promosi secara iklan adalah suatu
penghambatan perusahaan akan menaikan biaya produksi per unit tanpa menimbulkan
perubahan apapun terhadap suatu barang.
2. Iklan tidak selalu memberi informasi yang
benar. Tidak semua iklan dibuat dengan jujur dan menerangkan sifat-sifat
sebenarnya dari barang yang diiklankan.
3. Iklan bukanlahsuatu cara yang efektif
untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian. Terdapat cara lain yang
akan dapat menambah jumlah pekerjaan dengan lebih efektif. Misalnya, usaha
menambah pekerjaan akan lebih efektif hasilnya dengan menggunakan kebijakan
fiscal dan moneter.
4. Iklan dapat menjadi penghambat kepada
perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industry. Apabila kampanye
iklan sangat berhasil dan produksi mengalami pertambahan yang sangat besar,
perusahaan lain akan mengalami kekurangan permintaan dan efisiensi kegiatannya
menurun. Menghadapi kenyataan seperti itu perusahaan-perusahaan baru menjadi
lebih enggan untuk masuk kedalam industry tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar